Jika Anda mengenal bakteri Lactobacillus atau Bifidobacteria yang sering disebut dalam produk susu formula dan olahan susu, kedua jenis bakteri gram positif tersebut merupakan contoh probiotik. Dalam artikel kami kali ini, Anda akan mengetahui bagaimana peranan serta mekanisme probiotik menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Kemampuan probiotik menurunkan kadar kolesterol dalam darah merupakan salah satu mekanisme probiotik dalam meningkatkan kesehatan inangnya, dalam konteks ini, inangnya adalah manusia.
Definisi dan Peranan Probiotik dalam Meningkatkan Kesehatan
Definisi probiotik adalah suplemen makanan yang mengandung mikroorganisme hidup dalam jumlah tertentu, yang bila dikonsumsi, dapat membantu inang meningkatkan kesehatan dan memperbaiki keseimbangan mikrobiota dalam tubuh, khususnya pada saluran pencernaan.
Probiotik memperbaiki keseimbangan mikrobiota tubuh dengan menekan jumlah mikroorganisme patogen yang menyerang. Mikroorganisme yang digunakan sebagai probiotik biasanya bakteri (prokariotik) dan khamir (cendawan, eukariotik). Definisi probiotik ini dideskripsikan oleh Fuller pada tahun 1980 berdasarkan hasil studi dari Pasteur (1877), Metchnikoff (1907), dan F. Vergin (1950).
Sedangkan menurut WHO dan FAO, definisi probiotik yang tepat adalah sebagai berikut: ”Probiotik adalah sekelompok mikroorganisme yang dapat meningkatkan kesehatan inangnya dalam jumlah tertentu”
Artikel ilmiah tentang definisi probiotik: Expert consensus document: The International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics consensus statement on the scope and appropriate use of the term probiotic: Nature.com
Selain memperbaiki keseimbangan mikrobiota dalam tubuh, dampak-dampak positif probiotik bagi kesehatan manusia antara lain:
- Dapat melindungi inangnya dari infeksi mikroorganisme patogen
- Memodulasi perkembangan sistem imun dan syaraf
- Mencegahi inflamasi secara alami
- Menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Jenis dan Kadar Kolesterol Normal dalam Darah
(Section ini disadur dari: High Blood Cholesterol: What You Need To Know : NHLBI)
Kolesterol sering diimplikasikan dengan gangguan kesehatan oleh masyarakat. Hal ini tidak sepenuhnya tepat karena kolesterol adalah substansi vital yang dibutuhkan oleh makhluk hidup, dalam jumlah yang optimal tentunya.
Jika jumlah kolesterol dalam darah melebihi jumlah optimumnya, maka beberapa gangguan kesehatan akan muncul. Gangguan kesehatan akibat kolesterol tinggi diantaranya adalah:
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Stroke
- Darah tinggi
Umumnya, kolesterol dalam tubuh manusia ditemukan dalam dua kompleks yaitu LDL dan HDL:
- Low density lipoprotein (LDL): The Blood’s Loki
Kompleks protein, kolesterol, dan lemak dengan densitas rendah dikenal sebagai kolesterol jahat. LDL dikenal sebagai kolesterol jahat dapat menimbulkan plak dan gumpalan pada pembuluh darah. Penumpukan kolesterol HDL inilah yang menyebabkan banyak gangguan kesehatan.
- High density lipoprotein (HDL): The Blood’s Thor
HDL adalah kompleks lipoprotein yang baik karena dapat mengikat LDL dan tidak menimbulkan plak pada pembuluh darah seperti saudaranya tersebut.
Jumlah kolesterol total, LDL dan HDL normal dalam darah adalah sebagai berikut
Jenis Kolesterol | Kadar Optimal (Normal) |
Kolesterol darah total | 180 hingga 200 mg/dL |
HDL | 40 hingga 60 mg/ dL |
LDL | 2 hingga 30 mg/dL |
Sumber: https://www.nlm.nih.gov/medlineplus
Mekanisme Probiotik Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Darah
Prinsip Dasar Kemampuan Probiotik Menurunkan Kolesterol Dalam Darah
Probiotik menurunkan kolesterol dalam darah dengan kemampuannya mengubah kolesterol menjadi substansi lain atau menggunakan kolesterol tersebut untuk kehidupannya.
Hal inilah yang membuat probiotik dianggap mampu meningkatkan kesehatan dengan mereduksi jumlah kolesterol darah pada level optimal. Terutama bagi mereka yang mengalami hypercholesteromic yakni keadaan kolesterol darah yang melebihi ambang optimal atau ambang normal.

Mekanisme Probiotik Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat dalam Darah
Bagaimana cara probiotik menurunkan kadar kolesterol dalam darah?
Nah, mekanisme probiotik menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah belum diketahui secara pasti. Ilmuwan telah mempelajari beberapa mekanisme probiotik menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah dan mengajukan mekanisme umum berikut:
- Asimilasi dan Inkomporasi kolesterol oleh probiotik,
- Kopresipitasi kolesterol dengan dekonjugasi garam empedu
- Konversi kolesterol menjadi coprostanol
1. Asimilasi dan Inkorporasi Kolesterol Menjadi Komponen Membran Sel oleh Probiotik
Kolesterol memiliki kemampuan mengasimilasi kolesterol dan mengubahnya menjadi berbagai komponen dari sel probiotik tersebut, khususnya membran sel. Liong dan Shah (2005) melaporkan 11 Lactobacillus yang digunakan pada penelitian mereka mampu mengasimilasi kolesterol sebanyak 12.03 hingga 32.25 μg/mL.
Terdapat perbedaan asam lemak penyusun sel probiotik yang ditumbuhkan pada medium dengan dan tanpa penambahan kolesterol. Perbedaan tersebut antara lain:
- Memiliki presentase asam dekanoat dan asam oktadekanoat lebih tinggi
- Memiliki total asam lemak jenuh lebih besar dibandingkan asam lemak tak jenuh
Hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa sel probiotik yang ditumbuhkan pada medium dengan kolesterol, berusaha menimbun kolesterol yang diasimilasinya dalam bentuk asam lemak berantai panjang yang jenuh.
Sedangkan inkomporasi kolesterol dalam membran sel dapat dibuktikan dengan hasil SEM berikut yang menunjukkan, bahwa terdapat perbedaan morfologi sel probitik yang ditumbuhkan pada medium dengan dan tanpa kolesterol.
Profiling asam lemak dan penandaan dengan floresense menunjukkan bahwa probiotik menginkorporasi kolesterol dengan mengikatnya pada membran sel, tepatnya pada lokasi berikut:
- Lapisan fosfolipid bagian atas
- Ekor fosfo-lipid
- Kepala polar fosfolipid
Hassanein et al (2013) melaporkan bahwa dengan mekanisme ini, salah satu bakteri probiotik yakni Lactococcus lactis KF147 dapat mereduksi 13% kolesterol dalam medium yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri tersebut.
2. Kopresipitasi Garam Empedu
Beberapa probiotik seperti Lactobacilli dapat menghasilkan bile salt hydrolase yang mampu memotong ikatan antara asam kolat dan asam amino taurin atau glisin yang membentuk asam empedu. Asam kolat yang tidak terlarut dalam air ini akan dibuang melaui feses.
Proses ini mengakibatkan jumlah empedu menurun hingga tubuh akan berusaha mengembalikan konsentrasinya dengan mengambil kolesterol darah untuk membuat asam empedu secara de novo.Proses homeostasis jumlah empedu inilah yang membuat kadar kolesterol dalam darah berkurang.
Hal ini dibuktikan dengan penelitian Hassanein et al (2013) yang menunjukkan bahwa tikus yang diberi ransum makanan tinggi kolesterol dan probiotik tidak mengalami kenaikan kolesterol dalam darah serta memiliki jumlah asam empedu tak terlarut yang lebih banyak pada feses dibanding kelompok kontrol.
3. Mengubah Kolesterol Menjadi Coprostranol
Probiotik dan mikrobiota saluran pencernaan mampu mengubah kolesterol dari makanan yang dikonsumsi inangnya menjadi senyawa yang tidak dapat larut dalam air dan diserap inangnya yakni coprostranol. Senyawa ini akan diekskresikan keluar tubuh melalui feses.
Probiotik dapat langsung mengubah kolesterol menjadi coprostranol dan dapat pula mengubah senyawa tersebut menjadi senyawa lain melalui serangkaian reaksi sebelum coprostranol terbentuk.
Logikanya, apabila kolesterol dalam makanan diubah menjadi coprostranol dalam jumlah besar, maka jumlah kolesterol yang diserap oleh tubuh dan yang terlarut dalam darah akan berkurang.
Lye et al. (2010) melaporkan bahwa jumlah kolesterol dalam medium cair yang digunakan untuk menumbuhkan sekelompok laktobasilus memiliki jumlah kolesterol yang lebih rendah bila dibanding kelompok kontrol dan terdapat kenaikan jumlah coprostranol.
Kesimpulan
Kemampuan probiotik menurunkan kadar kolesterol dalam darah merupakan salah satu mekanisme probiotik dalam meningkatkan kesehatan inangnya, dalam konteks ini, inangnya adalah manusia. Mekanisme probiotik menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah belum diketahui secara pasti.
Ilmuwan telah mempelajari beberapa mekanisme probiotik menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah dan mengajukan mekanisme umum yakni asimilasi dan Inkomporasi kolesterol oleh probiotik, kopresipitasi kolesterol dengan dekonjugasi garam empedu, dan konversi kolesterol menjadi coprostanol
Daftar Pustaka dan Bacaan Lebih Lanjut
Delzenne NM, Neyrinck AM, Bäckhed F, Cani PD. 2011. Targeting gut microbiota in obesity: effects of prebiotics and probiotics. Nat. Rev. Endocrinol. 7:639–646.
Gérard P. 2014. Metabolism of Cholesterol and Bile Acids by the Gut Microbiota. :14–24.
Hassanein WA, Awny NM, Ibraheim SM. 2013. Cholesterol reduction by Lactococcus lactis KF147. African J. Microbiol. Res. 7:4338–4349.
Ishimwe N, Daliri EB, Lee BH, Fang F, Du G. 2015. The perspective on cholesterol-lowering mechanisms of probiotics. Mol. Nutr. Food Res. 59:94–105.
Jones ML, Martoni CJ, Prakash S. 2012. Cholesterol lowering and inhibition of sterol absorption by Lactobacillus reuteri NCIMB 30242 : a randomized controlled trial. 66:1234–1241.
Jones ML, Tomaro-Duchesneau C, Martoni CJ, Prakash S. 2013. Cholesterol lowering with bile salt hydrolase-active probiotic bacteria, mechanism of action, clinical evidence, and future direction for heart health applications. Expert Opin. Biol. Ther. 13:631–42.
Liong, Min-Tze & Lee, Byong & Choi, Sy Bing & Lew, Lee Ching & Lau, Amy & Daliri, Eric. (2015). Cholesterol-lowering Effects of Probiotics and Prebiotics. 10.21775/9781910190098.29.
Lye H, Rusul G, Liong M. 2010. Removal of cholesterol by lactobacilli via incorporation and conversion to coprostanol. J. Dairy Sci. 93:1383–1392.
Merenstein DJ, Smith KH, Scriven M, Roberts RF, Sanders ME, Petterson S. 2010. The study to investigate the potential benefits of probiotics in yogurt, a patient-oriented, double-blind, cluster-randomised, placebo-controlled, clinical trial. Eur J Clin Nutr 64:685–691.
Ooi LG, Liong MT. 2010. Cholesterol-lowering effects of probiotics and prebiotics: A review of in Vivo and in Vitro Findings. Int. J. Mol. Sci. 11:2499–2522.
Ramasamy K, Shafawi ZM, Mani V, Wan HY, Majeed ABA. 2012. Hypocholesterolaemic Effects of Probiotics. Complement. Ther. Contemp. Healthc.
Vani M, Prakash MS, Devi PY. 2012. Hypocholesterolemic Effects of Lactobacillus acidophilus as a Dietary Supplement. Indian J. Clin. Pract. 23.